Semarang, 18 November 2020.
Mutu atau kualitas sebuah lembaga perlu dilakukan dengan upaya berjenjang dan konsisten. Akreditasi adalah sebuah upaya pemerintah untuk menstandarisasi dan penjaminan mutu alumni perguruan tinggi, agar kualitas antar perguruan tinggi memiliki mutu yang tidak terlalu bervariasi dan sesuai kebutuhan kerja. Akreditasi Program Studi Administrasi Kesehatan merupakan akreditasi terhadap program studi yang harus dipenuhi melalui melalui Lembaga LAMPT–Kes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi bidang Kesehatan). Dalam instrumen akreditasi LAMPT-Kes terdapat 9 kriteria yang harus dipenuhi kelengkapan dokumen kinerja dan laporan evaluasi diri , salah satunya adalah aspek pendidikan (kriteria 6 pendidikan). Dalam kriteria 6 yaitu pendidikan, terdapat aspek kurikulum yang perlu menjadi tolok ukur mutu prodi dalam pembelajaran untuk mencapai profil lulusan yang telah ditetapkan.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum Program Studi Administrasi Kesehatan yang telah disusun perlu dievaluasi dan dikembangakan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan bidang kesehatan. Sebagai upaya dalam meningkatkan mutu prodi dan memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan bidang kesehatan, maka Prodi Administrasi Kesehatan bermaksud menyelenggarakan workshop kurikulum dengan menghadirkan DR. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes (Epid) selaku pengurus Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI ) Jawa Tengah. Acara ini akan diselenggarakan pada Rabu, 25 November 2020 dengan mengusung tema “Kurikulum berkualitas sebagai penentu arah tujuan pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang berkualitas”. Hal ini merupakan upaya nyata Prodi Administrasi Kesehatan untuk mencapai misi dalam menyelengarakan pendidikan berkualitas di bidang administrasi kesehatan serta mewujudkan tenaga profesional, technopreneur yang berwawasan internasional.
(Kontributor : Lindra Anggorowati, M.P.H.)